Kamis, 06 Juni 2013

10 Tanda Tanda Anda Mesti Resign

stres di tempat kerja
Seperti kita tahu, rata-rata jam kerja pegawai kantor adalah 8 hingga 9 jam seharinya. Itu artinya, dalam satu hari, spertiga hidup Anda dihabiskan di kantor. Bukankah ini hal yang sia-sia jika waktu sebegitu banyak hanya dihabiskan untuk mengeluh dan berbagai hal lain yang membuat Anda tak bahagia.

Mungkin sudah saatnya Anda mengundurkan diri dan  pindah kerja ke perusahaan lain, atau jadi pengusaha?

Jika Anda mengalami 10 hal berikut ini, tandanya Anda memang harus segera mengucap selamat tinggal pada rekan kerja.

1. Anda begitu membenci hari Senin

Merasa sedih saat weekend berakhir dan Senin kembali datang itu hal yang wajar. Tapi jika Anda membayangkan masuk kantor, bekerja, bertemu bos, bertemu rekan kerja, dan semua yang akan terjadi hari Senin, lalu Anda merasa muak, takut, bahkan stres, artinya Anda memang tak ingin berada di sana. Mungkin Anda hanya bertahan hanya demi punya pekerjaan? Tapi untuk apa menyiksa diri dan menghabiskan sepertiga hidup Anda di tempat yang Anda benci, sementara banyak orang lainnya yang menikmati pekerjaan mereka?

2. Anda bekerja tak dengan hati

Pekerjaan yang ideal adalah saat kita mengerjakan apa yang kita cintai. Memang tak semua orang seberuntung itu, tapi jika Anda mencintai pekerjaan Anda, melakukan aktivitas sehari-hari di kantor pun tak akan terasa berat. Bahkan jika pekerjaan Anda berat, Anda masih bisa bersenang-senang di kantor. Namun jika Anda mulai merasa terpaksa, atau bahkan benci, mengerjakan tugas di kantor, sampai Anda mencari-cari alasan untuk tak masuk kantor, untuk apa dilanjutkan?

3. Hubungan dengan bos tidak baik

Bos galak itu biasa. Yang harus diwaspadai adalah jika hubungan Anda dengan bos lebih buruk dibanding hubungan bos dengan rekan-rekan kerja Anda. Merupakan pertanda buruk pula jika Anda sampai harus menyelesaikan masalah Anda dengan bos lewat atasan bos Anda, atau lewat departemen SDM (HRD).

4. Kemampuan Anda tak dianggap

Anda lulusan S2 manajemen, namun di kantor ini Anda hanya diberi tugas mengerjakan hal-hal remeh. Berkali-kali Anda meminta naik jabatan atau diberi tanggung jawab lebih, namun permohonan itu tak pernah digubris. Jangan sia-siakan bakat dan potensi Anda untuk perusahaan yang tak menghargainya.

5. Masa depan perusahaan Anda tak jelas

Perusahaan Anda terlilit utang, beberapa departemen ditutup, sejumlah besar karyawan diberhentikan, gaji sudah tak dibayarkan selama dua bulan. Jika perusahaan diibaratkan perahu, segeralah Anda menyelamatkan diri sebelum ikut tenggelam.

6. Prinsip Anda dan perusahaan tak sejalan

Anda adalah orang yang sangat mencintai lingkungan, namun Anda bekerja di perusahaan yang dikenal suka mencemari lingkungan. Awalnya mungkin Anda masih bisa berkompromi, tapi jika hal ini tetap mengganggu Anda dan bahkan membuat Anda stres, carilah perusahaan lain yang sejalan dengan prinsip Anda.

7. Gaji Anda tak memadai

Biasanya fresh graduate alias yang baru lulus kuliah dan memiliki nol pengalaman masih mau menerima pekerjaan dengan gaji di bawah standar. Tapi itu pun seharusnya disertai catatan bahwa dalam setahun atau dua tahun akan ada kenaikan gaji. Jika usia Anda sudah lebih dari 27 tahun dan Anda masih digaji di bawah standar, padahal pekerjaan yang sama di perusahaan lain gajinya berkali lipat, saatnya Anda cari kesempatan lain. Tentu saja ini berlaku jika permintaan Anda untuk naik gaji tak pernah digubris.

8. Anda tak suka rekan-rekan kerja Anda

Pekerjaan yang berat akan terasa ringan dan menyenangkan jika dikerjakan bersama orang-orang yang Anda cintai. Bahkan rekan-rekan kerja bisa jadi alasan kita untuk bersemangat berangkat kerja di hari Senin. Tapi jika Anda tak punya teman dekat di kantor, atau sama sekali tak bergaul dengan mereka karena merasa tak cocok, makan siang selalu sendiri, rekan-rekan kerja memperlakukan Anda dengan tidak baik, dan Anda sering terlibat pertengkaran dengan rekan kerja, saatnya ucapkan selamat tinggal pada mereka.

9. Anda makan gaji buta

Yang Anda lakukan di kantor sebagian besar adalah browsing di internet yang tak berhubungan dengan pekerjaan, lalu nongkrong, lalu ngobrol-ngobrol dengan rekan kerja, dan tak mengerjakan apapun. Enak memang, karena Anda tetap digaji meskipun Anda tak berkontribusi. Tapi ini artinya Anda "tak dianggap" oleh perusahaan. Anda produktif atau tidak, perusahaan tak peduli. Bahkan mungkin Anda tak masuk kantor pun tak ada pengaruhnya bagi keseluruhan alur kerja perusahaan. Waspadalah, bisa-bisa Anda didepak dari perusahaan karena larut dalam perilaku "makan gaji buta" ini.

10. Anda masih mencari-cari lowongan pekerjaan di tempat lain

Tak ada salahnya mencari tahu peluang dan kesempatan apa yang ada di luar sana. Namun jika sebagian besar waktu Anda dihabiskan dengan mencari lowongan kerja di internet, atau setiap bertemu teman Anda selalu berkata, "Ada lowongan nggak, di kantormu?", artinya Anda memang benar-benar ingin keluar dari perusahaan Anda. Ikutilah kata hati itu.


Rabu, 05 Juni 2013

10 Tips Mengembangkan Diri Kantor

mengembangkan karier
Anda ingin menjalani karier Anda meningkat? Syarat utamanya adalah Anda mesti senang lebih dulu dengan pekerjaan Anda. Seperti ucapan Devora Zack, penulis buku  “Networking for People Who Hate Networking”:  "Jika Anda menyukai pekerjaan Anda, maka Anda seolah punya lima hari tambahan setiap pekan."

Selain itu, ada 10 hal lagi yang mesti Anda lakukan demi perkembangan karier. Berikut sepuluh hal tersebut.

1. Jaringan, jaringan, jaringan.

Ini bukan hanya untuk para penganggur. "Jaringan adalah kunci membuka kesempatan," kata Holly Paul, bos rekrutmen di PricewaterhouseCoopers. Manfaat memiliki jaringan: mengetahui peluang baru yang menarik minat Anda dan menemui orang-orang yang dapat membantu Anda mendapatkan pekerjaan.

Jadi bagaimana Anda melakukannya? Apa saja, tapi Zack merekomendasikan untuk mengundang satu atau dua rekannya yang tidak bekerja satu tim dengan Anda untuk minum kopi atau makan siang dan belajar tentang pekerjaan mereka.

2. Hindari gosip.

Bahkan jika Anda mengetahui kalau kepala departemen iklan mengenakan gaun paling jelek sedunia atau Anda menduga pria di ruang surat itu mengencani wanita di sudut kantor, simpan semuanya untuk diri sendiri. “Mengetahui hal itu bukan berarti Anda harus mengatakannya kepada orang lain," kata Shawnice Meador, direktur Career Management and Leadership Development di University of North Carolina's Kenan-Flagler School of Business di Chapel Hill.

"Jika Anda bukan bagian dari solusi, maka Anda adalah bagian dari masalah, dan itu buruk bagi karier dan kesehatan mental Anda," kata Lynne Sarikas, Direktur Northeastern University's MBA Career Center di Boston. Itu karena gosip dapat menyebabkan Anda dianggap kurang dapat dipercaya oleh rekan kerja. Sebaliknya, katakan pujian ketika merasa tergoda untuk berbuat negatif atau ingin menyampaikan gosip.

3. Perbaharui resume Anda.

Membuat perubahan pada CV dapat menjadi bagian latihan penilaian diri yang sangat tepat dilakukan pada awal tahun baru. "Mendokumentasikan prestasi membuat Anda merasa lebih baik dengan apa yang telah Anda lakukan," kata Paul. "Dan tahun-tahun berlalu dengan cepat, sehingga siapkan stok lebih awal daripada nani-nanti."

Anda dapat secara terpisah membuat daftar hal-hal yang tidak bisa dan ingin dilakukan pada akhir tahun. Dengan meninjau resume Anda setiap bulan, akan membuat Anda dengan cepat mengingat keberhasilan dan mendukung prestasi itu secara spesifik di atas kertas.

4. Pertimbangkan soal perubahan.

Jika Anda tidak bahagia, mungkin sudah saatnya untuk membuat perubahan — internal maupun eksternal. Saran Zack: Buat daftar tentang apa yang ingin Anda mulai, hentikan dan lanjutkan. Kemudian, Anda dapat secara aktif bekerja mengubah tempat kerja atau tanggung jawab.

Namun manfaatkan peluang yang menggabungkan gairah dengan kekuatan Anda, ujar Amanda Agustinus, Job Search Expert for TheLadders. "Mungkin sedikit terlambat untuk menjadi balerina primadona, tapi bukan berarti Anda tidak dapat memanfaatkan keterampilan dan pengalaman yang ada dalam industri tari."

5. Terus gali wawasan Anda.

Sebagian besar organisasi memiliki panel diskusi online dan kelompok pengembangan keahlian, jadi cobalah ikut ambil bagian dan temukan hal-hal baru, orang-orang baru dan bahkan mungkin peluang baru. Terus belajar akan membantu Anda menjadi seorang ahli di bidangnya.

Bahkan bekerja dengan organisasi nirlaba dan magang yang tidak dibayar memungkinkan Anda mengembangkan dan meningkatkan keterampilan, kata Sarikas. Tidak punya waktu atau uang untuk melakukannya secara rutin? Zack menyarankan agar Anda menghadiri beberapa seminar gratis sepanjang tahun.

6. Katakan, "terima kasih."

Tahun ini, luangkan waktu untuk mengenali orang-orang yang membuat pekerjaan Anda lebih mudah dan telah membantu Anda menemukan sukses dalam karier. Terkadang kita lupa untuk mengucapkan rasa terima kasih, tapi "orang-orang menghargai jika mereka dihargai," kata Zack.

Dia mengatakan bahwa dengan membuat ucapan terima kasih tertulis sangat dihargai, sehingga cobalah menyimpan notes di meja Anda dan tulis tangan setiap bulan atau lebih. Entah Anda berterimakasih kepada seseorang atas waktu yang mereka berikan atau berhubungan kembali dengan seseorang yang dulu pernah memberikan dukungannya, terangkan dengan spesifik dan jelas tentang apa yang mereka lakukan dan bagaimana bantuan mereka berguna bagi Anda.

7. Ceritakan tujuan Anda.

Anda tidak bisa berkembang dalam perusahaan jika tidak berbagi aspirasi dengan atasan. Tinjauan tahunan adalah waktu yang tepat agar aspirasi Anda tersampaikan, kata Agustinus. Kembangkan rencana pertumbuhan dengan manajer. "Sepakati harapan kerja terukur dan spesifik serta pastikan untuk melakukan pertemuan secara rutin untuk membahas arah karier yang ingin Anda tempuh," kata Meador.

8. Menjadi mentor.

Berbagi apa yang Anda pelajari sepanjang karier dapat memberikan manfaat, sehingga tahun ini, temui seseorang yang baru memulai, yang dapat Anda bimbing secara profesional. "Membantu mereka akan membuat Anda merasa lebih baik, dan Anda akan membuat diri sendiri lebih bertanggung jawab untuk menjadi panutan yang positif," kata Sarikas.

Lakukan setidaknya sekali dalam sebulan dan gunakan pengalaman Anda agar membuat pekerjaan mereka berhasil dan memberikan tantangan.

9. Menjaga (atau menjelajahi) keseimbangan kehidupan dan kerja.

Berniatlah untuk membuat perubahan agar membawa keselarasan yang lebih baik, kata Sarikas. Dia menyarankan kencan malam rutin yang terjadwal dengan pasangan dan menyiapkan malam tertentu dalam sepekan untuk makan malam keluarga atau menonton film sendiri. Anda juga bisa menjelajahi jadwal kerja yang lebih fleksibel (bekerja dari rumah pada satu kesempatan, datang lebih awal untuk pulang lebih awal), kata Agustinus, tetapi pastikan untuk "melakukan penelitian dan mengembangkan sebuah proposal untuk didiskusikan dengan manajer Anda." Dia mungkin bisa menyetujuinya: Jauhi diri dari meja kerja untuk melakukan hal yang memberikan energi dan akan meningkatkan efisiensi harian Anda.

10. Jatuh cinta lagi dengan apa yang Anda lakukan.

Merupakan hal yang umum saat pekerjaan Anda tidak menarik lagi setelah beberapa saat, tetapi Anda harus "mengenali kapan itu terjadi dan putuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya," kata Agustinus.

Tentukan masalah dan selesaikan dengan manajer Anda atau buatlah perubahan yang serius. Sebelum Anda membuat gerakan tiba-tiba, Agustinus menyarankan agar menjelajahi akar masalah selama beberapa pekan. Sarikas menyarankan agar mengingat alasan Anda mengambil pekerjaan itu. "Nikmati apa yang Anda sukai dalam pekerjaan," katanya. "Jika Anda jatuh cinta kembali dengan pekerjaan, Anda akan lebih produktif dan sukses."